Buntok – Wakil Ketua I DPRD Barito Selatan H Moch Yusuf Kalem mengatakan, DPRD Barsel siap untuk mendorong agar arah pembangunan bidang kesehatan dititikberatkan pada upaya promotif dan preventif.
Hal tersebut dinilai dapat memberikan dampak kesehatan secara luas dan dinilai lebih efisien dari sisi ekonomi sebagai investasi utama pengembangan manusia maupun kesehatan secara berkelanjutan.
Pembangunan kesehatan berkelanjutan ini mutlak diperlukan dan sebagai salah satu komponen utamanya melalui perbaikan gizi masyarakat terutama 1.000 hari pertama kehidupan.
Dan saat ini di Indonesia masih dihadapkan pada tantangan berbagai masalah gizi dan prevelansinya masih tinggi yakni sekitar 34, 4 persen, begitu juga angka anemia pada ibu hamil, obesitas pada orang dewasa, hingga stunting.
“Permasalahan gizi maupun stunting tersebut terjadi hampir di seluruh strata ekonomi masyarakat, baik yang berada di pedesaan mau pun perkotaan,” ujar Yusuf Kalem kepada wartawan beberapa hari lalu.
Sekretaris DPD partai Golkar Barsel itu juga mengatakan, bahwa yang mendasari terjadinya masalah gizi tersebut bukan hanya kemiskinan, tetapi kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pola hidup sehat dan pemenuhan gizi yang optimal.
Oleh karena itu, upaya intervensi gizi sensitive dan spesifik dari semua sector terkait ini perlu terus ditingkatkan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 42/ 2013 tentang gerakan nasional percepatan perbaikan gizi dan Inpres nomor 1/2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).
Dan untuk Barito Selatan telah memiliki Peraturan Bupati (Perbup) nomor 14/ 2019 tentan ggerakan masyarakat hidup sehat dan Perbupnomor 16/2019 tentang penurunan stunting.(riz)