GBA Pilot Projek Food Estate Seluas 100 Hektare

BNesw, Buntok – Pemkab Barsel melakukan pemantauan lokasi food estate yang berada di Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA) sebagai wilayah pilot projek dengan estimasi lahan seluas 100 hektare dengan berbagai tanaman.

Pemantauan tersebut di lakukan secara langsung oleh Pj Bupati Barsel H. Deddy Winarwan, di dampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Barsel Ida Safitri dan Kepala SOPD lainya beserta jajaran.

“Pertama kita meninjau penanaman padi gapoktan di Desa Pamangka Kec. Dusun Selatan (Dusel), kemudian Kecamatan GBA menindaklanjuti perintah presiden dan Gubernur Kalteng, bahwa Barsel harus memiliki food estate,” kata Pj Bupati Barsel, Rabu (5/7).

Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan lima Kecamatan, dan camat GBA beserta jajaran menyanggupi bahwa wilayahnya untuk menjadi lokasi food estate.

“Untuk itu hari ini kita melihat lokasinya, apa yang akan di tanam, kapan akan di tanam dan siapa yang akan menanam,” ungkapnya.

Kemudian, nantinya wilayah tersebut akan di tanami padi unggulan baik itu organik dan non organik. Untuk itu, semua tidak lepas dari peran kades, kelompok tani, bibit, pupuk dan pendampingan penyuluh agar rencana tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

“Walaupun musim tanam dan penanaman bersama direncanakan oktober, namun Juli sudah di rintis tanaman padi organik unggulan, karena tidak membutuhkan banyak air. Ini juga sebagai fakta, bahwa masyarakat Desa Tabak Kanilan dan Desa Muka Haji maju dalam pertaniannya, ini tentu kabar yang menggembirakan,”terangnya.

Diharapkannya, semoga wilayah GBA dapat menindaklanjuti program ini dengan maksimal. Terlebih, apabila Kecamatan GBA dapat menjadi wilayah central lumbung padi dan lumbung pangan.

“Hal itu tentu sangat luar biasa sekali, apalagi padi organik memiliki nilai tinggi, tinggal bagaimana kita mengelolanya serta ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala DKP3 Ida Safitri mengatakan, bahwa juli telah ditanami padi organik dan oktober akan menjadi penanaman bibit bersama. Untuk bantuan, dari APBD telah mendapatkan bantuan pupuk, benih, alsintan.

“Selain padi organik dan non organik, wilayah GBA ini akan ditanam jagung sebab itu prospek yang sudah dilihat dan sementara masih wilayah ini masih menjadi pilot projek kita,”tutupnya.(rud)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *