BNews, Buntok – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Buntok Kabupaten Barito Selatan menolak adanya kegiatan konsolidasi Jaringan LGBT Di Buntok Kabupaten Barito Selatan.
“Kami menolak semua kegiatan LGBT di Barsel, karena akan memberi pengaruh yang tidak baik terhadap mental dan moral generasi bangsa yang lambat laun akan mempengaruhi perilaku masyarakat,” ujar Ketua HMI Komisariat Buntok Hanif kepada wartawan, Jumat (30/9).
Ia menambahkan, selain itu dalam pernyataan sikap tersebut, pihaknya juga meminta kepada semua pihak baik itu dari pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat.
Dan juga organisasi-organisasi untuk memberikan edukasi dan membantu pencegahan diusia dini agar perilaku menyimpang seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Jika kegiatan tersebut tetap dilaksanakan, maka meminta kepada pihak pemerintah daerah bersama Polres Barito Selatan, untuk tidak mengizinkan terlaksananya kegiatan Kaum LGBT tersebut terkhusus di Daerah Buntok Kabupaten Barito Selatan.
Ia juga mengatakan, pernyataan sikap itu disampaikan, disebabkan sejumlah orang terang-terangan mempublikasikan diri sebagai kaum homoseksual di kota besar yang termasuk dalam kelompok LGBT berbagai macam profesi, dari orang biasa, artis dan perencang busana.
Terlepas dari pro dan kontra akhir-akhir ini kelompok LGBT menjadi perbincangan hangat dikarenakan menginginkan komunitasnya dilegalkan oleh negara.
Keinginan dari kelompok ini mendapatkan tantangan dari berbagai elemen masyarakat, salah satu nya di kalangan Mahasiswa, karena LGBT itu tidak sesuai baik dari nilai agama maupun adat dan budaya khususnya yang ada di daerah Buntok Kabupaten Barito Selatan.
Legalisasi yang dilakukan oleh negara-negara barat terhadap LGBT tidak berangkat dari norma etika dan agama, tapi semata karena pendekatan sekularis ateistik.
Apabila di Indonesia Secara sengaja dan terencana ada kampanye pengembangan LGBT, maka hal tersebut merupakan bahaya terhadap budaya dan tata sosial agamis di Indonesia.(riz)