BNews, Buntok – Sesama Muslim adalah bersaudara dalam naungan ridha ilahi, maka semestinya harus saling berbuat baik kepada sesama dengan sepenuh hati.
Persaudaraan itu seperti hubungan tangan kanan dan tangan kiri, walau berbeda dan tidak sama, namun harus saling membantu, tak kenal iri dan hubungan keduanya selalu harmonis dan saling berbagi peran sekaligus saling melengkapi.
Tangan kiri tak akan menyakiti tangan kanan, begitu juga sebaliknya tangan kanan tak akan sampai hati menyakiti tangan kiri, apalagi di masa sulit seperti ini, kepekaan terhadap penderitaan orang lain harus terus disemai.
Bantulah orang lain dari kesulitan yang mereka hadapi dan kepekaan sosial yang telah dilatih pada Ramadhan dengan merasakan lapar dan dahaga harus dilanjutkan kembali.
“Kita harus menjadikan Idul Fitri 1444 Hijriah tahun 2023 ini sebagai momentum kebahagiaan bersama yang hakiki,” ujar H Arbaja saat menjadi khatib shalat Idul Fitri, di masjid agung Baiturrahman Buntok, beberapa hari lalu.
Arbaja yang juga Kepala Kementerian Agama Barsel itu mengatakan, peka terhadap penderitaan orang lain tentunya tidak boleh sampai melupakan kepekaan pada orang yang ada dekat di sekitar.
Terlebih sosok yang paling berjasa dalam kehidupan yaitu orang tua, yang dalam ajaran agama, orang tua adalah sosok yang mulia dan harus dihormati serta sayangi selamanya.
“Kita harus memperlakukan mereka dengan baik karena mereka adalah ‘Jimat’ kita di dunia. Bagi mereka yang orang tuanya sudah meninggal dunia, ziarahilah makamnya serta panjatkan doa kepada yang kuasa semoga mereka diampuni dosanya dan amal ibadahnya diterima di sisi-Nya,”katanya.
Bagi yang orang tuanya masih dalam keadaan sehat dan masih bersama, jagalah dan kunjungilah mereka terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kedunia ini.(riz)