Jangan Menggunting Dalam Lipatan Disaat Pandemi Covid19

Baritonews, BUNTOK –Menyikapi kondisi Negara Indonesa akhir-akhir ini, dimana saat Indonesia ibarat kapal besar, dari luar diterjang oleh pandemic covid19 yang menyebabkan krisis ekonomi, jutaan karyawan kehilangan pekerjaan karena PHK dan tidak terbilang berapa banyak pedagang kecil harus gulung tikar, karena sepi pembeli.

Pandemic covid19 ini juga berdampak ke dunia pendidikan, pelaksanaan ibadah keagamaan, budaya dan dikhawatirkan berkembang krisis kepercayaan dan akhirnya krisis moral atau akhlak.

Sedangkan kondisi di dalamnya sudah bocor oleh praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), dimana banyak penumpang yang nyaris tenggelam, sementara nahkoda dan anak buah kapal (ABK) kapal bermacam-macam sikapnya.

Ada yang serius menolong penumpang yang mau tenggelam, karena terpapar virus coronoa atau covid19 dengan berbagai macam program dan stimulan, selanjutnya ada yang sibuk menambal kapal bocor, ada yang asik diskusi.

Lalu ada berpangku tangan menjadi penonton tanpa reaksi apa-apa melihat kegalauan yang terjadi, bahkan parahnya ada yang malah mengambil kesempatan dalam kesempitan, menggunting dalam lipatan atau bagai musang bulung ayam.

Hal itu disampaikan KH Suryadi Kurnain dalam khutbannya saat menjadi khatib pada pelaksanaan shalat Idul Adha 1441 hijriah tahun 2020, yang dilaksanakan di masjid agung Baiturrahman Buntok, Jumat (31/7).

Suryadi Kurnain yang juga Ketua majalis ulaman Indonesia (MUI) Kabupaten Barito Selatan itu mengatakan, selamatkanlah masyarakat yang tertimpa krisis seperti yang punya, ciptakan lapangan kerja baru bagi karyawan yang terkena PHK.

Jadilah orang tua asuh bagi anak-anak keluarga pra sejahtera dan kurang mampu yag putus atau terancam putus sekolah, karena himpitan ekenomi, ayomi anak-anak balita yang rawan pangan dan gizi, agar terhindar dari stunting dengan cara memberikan pemberian makanan tambahan (PMT).

Selanjutnya santuni anak-anak yatim yang kehilangn kasih sayang ibu dan bapaknya serta ringkankan beban gharimin atau panitia yang kekurangan dana untuk menyelesaikan pembangunan tempat-tempat ibadah dan agama.(riz)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *