BNews, Buntok – Menjelang puncak haji menuju Arafah, Musdalifah dan Mina (Armuzna), jemaah haji disediakan bus yang bernama sholawat yang mengantarkan ke Masjidil Haram.
Namun pada H-3 menuju Armuzna, bus sudah ditiadakan, maka jemaah haji lebih difokuskan untuk konsen persiapan menuju Arafah Musdalifah serta Mina.
Dan dalam persiapan itu, diselipkan program persiapan secara metal dan fisik, sementara secara spiritual mentalnya dilaksanakan doa bersama, sholat hajat dan sholat sunnah taubat berjamaah.
Agar secara spiritual jemaah haji ini memang siap, karena banyak juga jemaah haji yang ternyata fisiknya siap, namun secara spiritual tidak siap, maka harus disiapkan lebih dulu.
“Sehingga kami dari kloter 5 embarkasi BDJ 5 Banjarmasin itu berinisiatif untuk sholat sunnat taubat berjamaah yang sebenarnya dilaksanakan secara mandiri, namun untuk mendapatkan kebersamaaan, pengajaran dan pembiasaan kita rasakan dengan berjamaah,” ujar H Muhammad Sibawahi Lc selaku pembimbing ibadah kloter 5 kepada wartawan, Kamis (7/7).
Imam besar masjid agung Baiturrahman Buntok itu juga menambahkan, melengkapi ikhtiar dan do’a jamaah Kloter BDJ 05 mengadakan shalat sunnat Taubat berjamaah.
Dimana sebelumnya persis pada malam Jumat yang lalu, sudah melaksanakan shalat sunnat Hajat yang juga dilaksanakan antara shalat Maghrib dan Isya yang acaranya dipandu oleh Habib Said Abdurrahman PHD sebagai petugas haji daerah.
Selanjutnya shalat sunnat Taubat di Imami oleh ustadz H Muhammad Sibawahi Lc dan ditutup oleh H Tuaini Ismail sebagai Ketua kloter untuk menyampaikan beberapa teknis keberangkatan ke Arafah.
Ustadz Bawai yang juga Pimpinan Ponpes Nurul Azhar Asy-syarif Buntok itu menambahkan, terlihat seluruh lorong lantai 18 diisi oleh semua jamaah yang berjumlah 358 orang dan sebagian besar jamaah menangis dan meresapi doa Taubat secara khusyu’ untuk menghadapi hari Arafah mulia apalagi dilaksanakan pada hari Jumat yang disebut dengan Haji Akbar.(riz)
