Baritonews-Tamiang Layang – Ada suatu yang hal menarik dan patut dicontoh oleh masyarakat khususnya di Kabupaten Barito Timur (Bartim), karena ada seorang laki-laki bernama MNur Pansyah (44) dengan kekurangan fisikya tetap oftimis dalam menjalani hidup.
Meskipun dalam keterbatasan fisik bukanlah alasan seseorang untuk tidak berkarya, dengan semangat dan kekuatan hati yang kuat dapat membuat penyandang cacat menjadi hebat bahkan bisa melebihi orang-orang yang bersifisik normal.
Seperti tutur M Nur Ipansyah (44) tahun asal desa Matabu Kecamatan Dusuun Timur Kabupaten Barito Timur, laki-laki dengan satu kaki itu mampu sebagai pembersih halaman, pembersih kebun dan dan lain sebagainya.
Pada usia 4 tahun, pria ini mengalami kecelakaan sebanyak tiga kali, sehingga mengakibatkan patal dan membuat kakinya sebelah kanan tidak bisa digunakan dan dalam keadaan tersebut, kalo dilihat dari fisik, dirinya tidak akan mampu beraktifitas seperti orang normal dan mampu mandiri dalam menjalani hidup kedepannya.
Meski demikian,pria tersebut tetap oftimis kedepannya dalam menghadapi hidup dan dengan kekurangan secara fisik, semangat dan tekad yang kuat Pansyah yang masih jomblo dengan menanggung orang tuanya yang sudah tua akhirya dapat mengalahkan semua keterbatasan yang dialaminya.
Dengan demikian pemuda tersebut tetap beraktifitas sebagai mana orang pada umumnya yang normal, seperti mengambil upah membersihkan halaman, membersihkan kebun dan sebagainya seperti orang normal pada umumnya.
“Dan yang membuat ia tetap oftimis adalah ingat pesan gurunya “segala sesuatu bukan dihadapi dengan kemampuan tapi dihadapi dengan pikiran” ucap Pansyah kepada wartawan, Minggu (29/11) malam.
Pria yang biasa dipanggil Ifan ini juga bekerja sebagai honorer, sebagai clining servis di Kementrian Agama Kabupaten Barito Timur bagian lapangan dan sudah 5 tahun pria ini bekerja sampai sekarang, dirinya juga merasa bersyukur dan senang dapat diterima dan bekerja di Kementrian Agama tersebut.
Ia menambahkan, apapun yang ada pada diri atau kekurangan yang dialami jangan menjadi penghalang untuk meraih keinginan, jangan kelemahan menjadi alasan untuk bermalas-malasan dengan mengharap bantuan orang lain.
“Bagi kita tidak hal yang mustahil perjuangan kita bisa merubah nasib kita dan tetap oftimis nasib akan berubah,” kata ifan membakar semangat kepada rekan-rekannya sesama yang disabilitas.(sap)