Pelanggaran Lalu lintas Naik 58,2 %

BNesw. BUNTOK – Polres Barsel melaksanakan upacara gelar pasukan dalam rangka operasi patuh telabang 2023, dengan tema Patuh dan Tertib Berlalu Lintas Cermin Moral Bangsa, di halaman mako lama Polres Barsel, Senin (10/7). Operasi patuh tersebut berlangsung hingga 23 Juli 2023.

Bertindak sebagai inspektur upacara Pj. Bupati Barsel H. Deddy Winarwan. Hadir dalam upacara tersebut Kapolres Barsel AKBP Yunfandi Usman, dan Furom Koordinasi Pimpinan Daerah.

Kapolda Kalteng Drs. Nanang Avianto MSi dalam sambutannya yang dibacakan Pj. Bupati H. Deddy Winarwan mengatakan permasalahan dibidang lalulintas dewasa ini telah berkembang dengan cepat dan dinamis. Hal ini sebagai konsekuensi dari peningkatan mobilitas masyarakat pasca berakhirnya pandemi covid-19.

Dalam pemulihan ekonomi nasional jumlah kendaraan sebagai sarana transortsi mengalami kenaikan yang signifikan di jalan raya.

“Modernisasi perkembangan transportasi memasuki era digital dimana perlu diikuti dengan inovasi dan kinerja Polri khususnya Polantas. Sehingga mampu mengatasi mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul dari modernisasi transportasi tersebut. Polisi lalu lintas terus berupaya melakukan program Kapolri yang disebut presisi (prediktif, responsibilitas, transparansi, berkeadilan)”, ujarnya.

Ditambahkannya, data jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Kalteng berdasarkan aplikasi IRSMS (Integrated road safety management system) yang dikelola Dirlantas Polda Kalteng pada tahun 2022 sebanyak 934 kejadian. Dengan korban meninggal dunia 330 orang, luka berat 118 orang luka ringan 1013 orang. Dibandingkan pada tahun 2021 sebanyak 272 kejadian terjadi kenaikan jumlah laka sebesar 207 kejadian atau 28,5%

Jumlah pelanggaran lalu lintas pada Tahun 2022 sejumlah 34.284 pelanggaran dibandingkan tahun 2021 berjumlah 21.661 pelanggaran terjadi kenaikan sejumlah 12.626 pelanggaran atau meningkat 58,2%

Dilanjutkan Kapolda, salah satu yang menjadi fokus perhatian saat ini adalah menurunkan angka pelanggaran kecelakaan dan angka fantastis serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Dalam konteks ini, lalu lintas dapat dipahami sebagai urat nadi kehidupan, cermin budaya bangsa dan cermin tingkat modernitas.

“Kepada seluruh jajaran perlu saya tekankan kembali selama pelaksanaan operasi agar melaksanakan deteksi dini penyelidikan dan pemetaan terhadap lokasi atau tempat yang rawan terhadap kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan kepada seluruh masyarakat tentang kamseltobcarlantas berupa kegiatan sosialisasi, penyuluhan melalui pemasangan spanduk banner, baliho, penyebaran dan stiker serta melalui media cetak, media elektronik dan media sosial.

Melaksanakan edukasi dan membangun dan membangun kedalam kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas. Melaksanakan penegakan hukum secara elektronik (statis dan mobile) serta teguran subjektif dan humanis terhadap masyarakat yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Lakukan operasi patuh ini dengan baik tanpa menimbulkan komplain dari masyarakat. Selalu memanjat doa agar operasi selamat operasi keselamatan tahun 2003 yang dilaksanakan dapat memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat”, tutupnya. (rud)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *