Baritonews, Buntok – Ketua PSSI Barsel terpilih Idariani mengatakan, dalam rangka untuk menciptakan pemain-pemain yang profesional dan mumpuni.
Maka PSSI Barsel periode 2020 – 2024 akan akan berupaya untuk membangun sebuah Sekolah Sepak Bola (SSB) dibawah naungan organisasi Pengcab PSSI Barsel.
Dan hal itu, diakuinya sejalan dengan program PSSI pusat dan PSSI Provinsi Kalimantan Tengah yang menginginkan peningkatan kualitas mulai dari usia muda.
“Kedepannya kita akan lebih memfokuskan pembinaan kepada generasi muda dan usia dini,” ujar Idariani kepada wartawan usai terpilih sebagai Ketua Umum PSSI Barsel kedua kalinya, pada kongres PSSI Barsel, di aula hotel Lutfan, Rabu (28/10).
Idariani yang juga anggota komisi III DPRD Barsel itu juga mencontohkan, walaupun melakukan open turnamen seperti Bupati Cup, untuk aturan dimasukan setidaknya usia 15, 17 dan 23 itu, bisa masuk sekian persen dari pemain itu sendiri.
Dan hal itu berada langsung dibawah naungan PSSI Barsel, dimana pemain-pemain terbaik dari setiap SSB itu nanti akan dibina, sehingga itu nanti yang akan menjadi pemain junior Barsel.
Ida sapaan akrabnya menambahkan, PSSI Barsel memprogramkan memiliki SSB yang pengambil langkah tersebut harus dilakukan, sebab dirinya mengakui bahwa dirinya memiliki kekurangan karena bukanlah orang yang ahli dalam dunia olahraga bola sepak itu.
“Kekurangan saya, salah satunya adalah saya bukan pemain bola, saya bukan orang penguasa teknik lapangannya, sehingga saya harus menempatkan orang-orang yang ahli dalam posisi strategis, agar nanti program kita bisa berjalan dan sinergis,”katanya.
Ia menambahkan, guna mengejar percepatan peningkatan pembangunan dan prestasi persepakbolaan di Barsel sendiri, maka PSSI Barsel berjanji akan lebih meningkatkan program pembinaan usia dini.
Dengan cara memperbanyak turnamen-turnamen untuk kelompok usia dan juga mewajibkan setiap club profesional di Barsel untuk selalu melibatkan pemain kelompok usia kedalam tim mereka dalam kompetisi.(riz)
