Baritonews, BUNTOK – Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Barito Selatan H Suaib mengatakan, walaupun dalam kondisi pandemic virus corona atau pandemic covid19, tahun ajaran baru 2020/2021 tetap akan dimulai pada tanggal 13 Juli 2020 mendatang.
Namun berdasarkan surat keputusan bersama 4 menteri yakni Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia ditambah dengan surat edaran Gubernur Kalimantan Tengah.
“Karena daerah Kabupaten Barito Selatan masih masuk dalam zona merah, maka kita tidak diperkenankan untuk melaksanakan pembelajaran dengan tetap muka, walaupun tahun ajaran 2020/2021 dimulai 13 Juli 2020 ini,” ujar Suaib kepada wartawan, Rabu (8/7).
Mantan kepala BPKAD Barsel itu menjelaskan, dengan mulainya tahun ajaran baru, namun daerah Barsel masih di zona merah, maka proses belajarnya mengajar hanya dengan cara belajar dari rumah (BDR) saja.
Pelaksanaan proses belajar dari rumah tersebut akan dilakukan dengan 2 versi, versi pertama dengan menggunakan online dan versi kedua dengan tidak online atau offline.
Namun untuk di Kabupaten Barito Selatan lebih banyak yang tidak bisa menggunakan online, hanya di Kecamatan Dusun Selatan saja yang 80 persennya bisa dilakukan secara online, sementara di 5 kecamatan lainnya hanya 10 persen saja yang bisa dilakukan secara online.
Meskipun bisa digunakan dengan cara online, namun tetap harus dipetakan lagi, karena bisa dalam arti jaringan, tetapi dari sisi kemampuan orang tua itu menjadi pertimbangan, karena pembelajaran online pasti menggunakan biaya.
Walaupun sekolah telah diberikan kelonggoran untuk menggunakan dana bos, dimana boleh memberikan paket daya untuk siswa tetapi jumlahnya terbatas, kalau betul-betul belajar, maka selama 2 hari saja, paket dengan nilai 100 ribu itu habis, namun untuk terus terusan sekolah tentunya tidak mampu jua.
Ia menambahkan, pihaknya akan menyepakati pembelajaran versi offline, sehingga mereka tetap mendapatkan pembelajaran seperti contoh siswa tingkat PAUD, TK dan SD kelas 1 hingga kelas 3, yang rata-rata belum bisa membaca, selain itu juga diharapkan adanya peran orang tua.(riz)